Foto/Net  

nusakini.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersikap lebih tegas dalam menanggapi laporan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh tim sukses pasangan nomor dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat (Ahok-Jarot)

Dalam pertemuannya dengan beberapa tokoh, Anies mengklaim timnya menemukan beberapa pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh tim pasangan calon Gubernur Ahok-Djarot. Hal yang paling menjadi sorotan adalah aksi bagi-bagi sembako. 

• Ini yang Dilakukan Anies Usai Gagal di Pilpres
• Saksi Ahli Amiruddin Ilmar Khawatir Ada Kekosongan Jabatan Presiden Bila MK Kabulkan Gugatan 01 dan 03
• Sindir Gugatan Anies dan Ganjar di MK, Otto Hasibuan: Salah Kamar
• KPU Jawab Gugatan Tim AMIN Soal Diterimanya Pendaftaran Gibran sebagai Cawapres
• Bendera Partai NasDem Diturunkan di Markas TIm Pemenangan AMIN, Ini Respon Waketum Ahmad Ali

"Yang sekarang perlu direspons cepat adalah potensi money politics. Untuk dua hari terakhir kita fokus mengawasi ke sana," ujar Anies di kediamannya di Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017). 

Menurutnya, temuan pelanggaran kampanye itu berasal dari lapangan di mana sejumlah bukti berupa foto di beberapa daerah di Jakarta telah diperoleh sebagai bahan laporan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) ataupun Bawaslu.  

Anies menyebut dua hari terakhir timnya menemukan aksi bagi-bagi sembako di beberapa daerah di Jakarta. Namun Anies enggan menyebut nama daerah yang dimaksud. 

Dalam pertemuan ini, Anies bertemu dengan sejumlah tokoh. Selain Bambang Widjojanto, hadir pula Adnan Pandu Praja, mantan menteri ESDM Sudirman Said, dan juru bicara Anies-Sandi Pandji Pragiwaksono. (b/mk)